Dominasi Kekuasaan Dan Resistensi Masyarakat

Abstraksi Tugas Akhir / Skripsi Sosiologi dengan Judul : Dominasi Kekuasaan Dan Resistensi Masyarakat
Kebijakan Otonomi Daerah telah memberikan kesempatan yang luas bagi pemerintahan di setiap daerah untuk menerapkan kebijakan pembangunan yang lebih memihak kepada rakyat. Sehingga pemerataan pembangunan sampai ke daerah pedalaman dapat dirasakan oleh masyarakat. Keleluasaan Pemerintan Daerah untuk mengurusi dirinya sendiri tidak selamanya menimbulkan dampak positif bagi masyarakat, di sebagian wilayah justru menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dengan terjadinya dominasi kekuasaan.
Dominasi kekuasaan dalam pembangunan telah menimbulkan konflik vertikal antara Pemkot XYZ dan investor di satu pihak dengan pedagang tradisional pasar ABC di pihak yang lain. Di mana, dominasi kekuasaan tersebut menimbulkan tindakan perlawanan dari pedagang.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif –kualitatif. Lokasi penelitian berada di kelurahan XYZ, di mana merupakan salah satu dari empat pasar tradisional utama yang berada di jantung kota XYZ, dengan jumlah pedagang mencapai 2000 orang.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen- dokumen. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposif, di mana informan tertentu dianggap mewakili stake holder yang berkonflik. Wawancara dan observasi digunakan sebagai data primer, sedangkan data sekunder diperoleh melalui pengumpulan dokumen.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dominasi kekuasaan dilakukan melalui: 1) pembuatan kebijakan non partisipatif, 2) tindakan represi, dan 3) kooptasi terhadap media massa dan organisasi pedagang. Perlawanan pedagang dapat dibagi menjadi dua: 1) perlawanan secara terbuka atau terang- terangan menentang kebijakan tersebut melalui aksi unjuk rasa, mogok makan, pernyataan tertulis, 2) perlawanan sembunyi atau tidak langsung melalui aksi mengumpat, merusak TPS, tidak menempati TPS, tidak membayar cicilan dan tidak mendaftar ulang. Selain itu, pihak- pihak yang mendukung perlawanan pedagang dapat dibagi dua: 1) pendukung spesialis, datang dari kalangan mahasiswa- LSM dan intelektual, 2) pendukung umum, datang dari tokoh masyarakat setempat.
Resolusi atau upaya damai dilakukan melalui mediasi dan konsiliasi. Mediasi diupayakan oleh DPRD XYZ dan A, sedangkan konsiliasi diupayakan oleh Pemkot XYZ bekerjasama dengan investor. Namun demikian, penelitian ini menemukan kenyataan bahwa mediasi dan konsiliasi tidak berjalan dengan efektif. Yang terjadi adalah praktek dominasi kekuasaan yang dilakukan kembali oleh Pemkot dan investor terhadap upaya – upaya damai tersebut sehingga pedagang berada dalam posisi tersubordinasi atau tertindas dan tidak berdaya.

Dikutif dari: http://www.judulskripsi.org

Penulis : ALSYA ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Dominasi Kekuasaan Dan Resistensi Masyarakat ini dipublish oleh ALSYA pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Dominasi Kekuasaan Dan Resistensi Masyarakat
 

0 komentar: